Kamis, 14 April 2016

Gadis Kepang dua dan Keperawanan kita

foto ini ngasal nyampah, tak memiliki makna, diambil pada malam hari pukul 20.00 WIB didesa pinggiran kota kecil kabupaten yang kecil pula namun besar dan luas secara wilayahnya.
tak apa-apa sih..gemerlap desa dipinggiran kota kecil, ditengah semrawut masa depan kemajuan yang sangat jauh dari katulistiwa modernisme. Orang-orang sudah bergaya ke kotaan sementara sistem teknologi berbasis kemampuan dan daya guna masih purbakala, yang ada hanya ketimpangan psikologis. barang-barang mewah sudah terlanjur dipopulerkan didesa-desa, sementara orang kampung masih menerapkan pola pikir lama, lengkap dengan petuah pamali, kualat juga pantangan. tapi apa lacur gadis yang berkepang dua khas orang desa itu sudah terlanjur mengenal andorid, chat room,sex room sexphone, porn mobile dan sederet aktivitas digital nan mesum penuh syahwat. si Gadis kepang dua sudah tak perawan lagi secara moral, tak perawan lagi secara adat, dan pada akhirnya tak perawan lagi secara biologis, Sungguh Modernitas ini semakin mengancam negeriku. Modernitas tanpa kepintaran spiritualitas. entahlah.....

0 komentar:

Posting Komentar