Kamis, 14 April 2016

Akal dan fikir

karikatur
kita selalu menjadikan semua hal, berbagai hal dan untuk beberapa hal semacam kamuflase, karikatur dan barangkali semacam Morpologi yang menggeneralisasi kenyataan nan Absurd. kebenaran selalu diukur dengan otak dan fikiran manusia. bukannya dengan akal, dalam ilmu Tasawuf, terdapat perbedaan antara akal dan fikiran. fikiran adalah aktivitas otak yang mengklarifikasi informasi yang didapatinya melalui basyariah, (empirisme) kemudian merubahnya menjadi sebuah ainul yaqin, dengan jembatan (sama', basyar).
sementara akal merupakan aktifitas hati (fuad)  yang merupakan pengalaman spiritual absurd, bersifat subjektif karena rasa tak bisa dijelaskan dengan kata-kata, (Man Lam Yaazuq, lam ya'rif). pantaslah Tuhan berfirman  : sesungguhnya, pandangan, pendengaran dan hati akan dimintai pertanggung jawabannya kelak kemampuan menggenelarisir kebenaran dengan akal budi yang murni merupakan amanah manusia untuk dikerjakan. Barangkali manusia yang menjadikan hatinya sebagai karikatur berlindung disebalik kenyataan, sesungguhnya dia belum menggunakan akal untuk merenungi kenyataan-kenyataan dibalik kebesaran Allah, kenyataan-kenyataan yang menghantarkan kita kepada I'tiqad rahmat dan kasih sayang kita kepadanya. itulah kita...


Sebuah Renungan

0 komentar:

Posting Komentar